Selamat Datang di Blog kami * Tetap patuhi anjuran pemerintah, Laksanakan Protokol Kesehatan dan jangan lupa Vaksinasi *

23 September 2013

Anik Prihartini, S.Pd (Pindah)










































































Rachmat Riyadi

          Rachmad Riyadi demikian nama yang disematkan oleh orang tuanya pada bapak dua anak ini, beristri satu dulu saja, gadis yang berasal dari desa Ngguyangan sebelah barat dari desa Genengmulyo asal desanya, pendidikan terakhir yang ditempuh adalah SMA SETARA karena ditempuh lewat jalur paket C dan telah lulus pada akhir tahun ini 2012, Pak Didik itu panggilan akrabnya awal pertama melamar sebagai tenaga wiyata bhakti penjaga perpustakaan, namun saat itu perpusnya belum dibangun akhirnya ia memutuskan untuk berwiyata ria sebagai tukang kebun.

"nggak apa-apalah, yang penting pengabdian kepada masyarakat desa, bangsa dan negara", katanya ketika ditanya. "lagian rumah saya kan dekat dengan SD ini, jadi ya...di sambi sambi saja". terus gimana cita-citanya sebagai penjaga perpus pak? ya...sekarang kan nggak boleh lulusan dari SMA, harus sarjana perpus, ya sudah harus realistis dong, artinya gagalah cinta cinta itu, biarlah jadi tukang perkebunan nggak masalah yang penting semoga cepat diangkat sebagai pegawai ASN itu sudah cukup bagi saya.


          Putra pertama dari pasangan Maspuah dan Wagiman ini dalam kesehariannya cukup sibuk selain berprofesi sebagai seorang wiyata, "saya harus ider uyah mas...harus jual garam eceran dari desa ke desa dari pintu ke pintu, ya...demi mencukupi kebutuhan keluarga." kalau ngandalkan honor dari sekolah....wah gak cucuk mas, ngglempang kendile"

Pak Didk kan kerja di sekolah gimana cara mengatur waktunya, " saya pagi-pagi sudah bersih-bersih ya..sekitar pukul setengah enam, semua sudah saya beresin, dari buka pintu ngepel kantor, nyapu halaman dan semua minuman guru sudah saya siapkan di meja masing-masing. itu dia keteragan Pak Didik ketika di wawancarai oleh reporter dari SD.

         Itu dia tentang Pak Didik, walaupun semula orang tuanya memprediksi bahwa besok kalau sudah gede anak ini pasti jadi tentara jadi kebanggaan keluarga namun nyatanya lain, kenyataan menghendaki lain, dia harus menerima takdir sebagai seorang yang biasa-biasa saja.

         Bagi yang pingin kontak sama Pak Didik boleh lewat phone yang tertera dibawah halaman ini. so pasti akan di terima dengan bangga hati, jika pingin BBM an juga boleh, pokoknya beliau ini tidak gagap teknologi semua jejaring sosial bisa dikuasai, word, exel, edit foto, dan sistim perkomputeran adalah hal sepele baginya. Selamat berjuang Pak Didik...

Sri Astuti, S.Pd.SD

        Penyuka tembang "Ungkapan hati" karya Nano Rhomanzah ini terlahir di kota gula, yaitu kota Trngkil sebelah timur kota pati tepatya di Kec. Wedarijaksa, kesehariannya tak lepas dari seni, ya...punya darah seni, hingga dari apapun yang di bawakannya dengan rasa seni, hingga tak heran jikalau penampilan selalu tampak modis, anggun dan bersahaja, weh, kata siapa mas?....demikian tukasnya. saya itu biasa-biasa-biasa saja kok mas, saya itu orang desa,.....itu lo ... tahu nggak lagunya Sony jozz....ya.... itu, panggilan saya Sri, gawene tuku trasi...he he he...demikian candaan yang di lontarkan oleh beliau. betulkan... darah seni yang mengalir memang mempengaruhinya dalam segala prilaku hingga dari gaya bicaranya pun penuh dengan tampilan seni yang indah, bahkan sampai terbawa saat saat beliau mengajar,

owh....kenalan sama saya?....tentu boleh, kan banyak teman banyak rejeki, kenapa harus menolak, monggo jika mau kenalan, siap menerima pokoke he he....demikin cadaanya. Sri Astuti itulah nama lengkapnya. Selain mengajar di kelas V ianya pun di percaya sebagai pengelola keuangn sekolah, yaitu Dana BOS, sehingga apa pun yang berhubungan dengan pembiayaan tentu akan di pertimbangkan olehnya "ah nggak gitu mas, saya hanya mengelola administrasinya saja, lha kalau masalah rupiahnya tentu pak kepala sekolah dong yang memustuskan" demikian terangnya. "rak enak nek aku sing memutuskan rak tak nggo nempur kabeh", demikian candaanya.
mau komunikasi dengan medsos, oh...siap saja mas, semua ada kok, Wa ada, massager, ada, facebook ada, tweeter ada juga, yang pasti gaul dah..
      


Anik Prihartini, S.Pd.SD. (Pindah)


























































Yang Tertinggal dari Beliau... (Sani, S.Pd. Almarhum)

          Ibu dari 3 orang anak yang menyelesaikan pendidikan SGO nya pada tahun 1985 ini mempunyai hobbi olahraga sesuai dengan profesi yang di sandang sekarang sebagai guru Penjasorkes di SD N Genengmulyo 02 sejak1987. Menimba ilmu di sekolah pendidikan olahraga di Pati membuat badannya terlihat atletis kokoh dan penuh ceria merona sehingga menimbulkan iner beauty yang memancarkan rona kecantikan alami dari dalam diri sehingga tak dipungkiri jika rekan kerja banyak dekat dengan beliau. "orangnya supel sederhana dan murah hati" demikian temannya berkomentar, lagi pula beliau mudah sekali bergaul dan enteng bicara.

          Anak saya tiga-tiganya laki semua sebenarnya sih pingin punya satu lagi cewek, mau nambah lagi satu yang cewek tapi sudah tua, dah nggak sanggup lagi bikinnya, ya...sudah deh entar juga punya menantu cewek, kan sama aja, demikian kilahnya ketika di tanya tentang putranya. selain Bu Sani sebagai pengajar dia pun aktif di organisasi kemasyarakatan di desanya Growong Kidul Kec. Juwana Kab. Pati, organisasi yang di geluti memang sesuai dengan profesinya sebagi seorang pengajar di sd, yaitu club badminton, club sepeda santai dan club Paribu (club perenang para ibu-ibu) kebetulan juga dia sebagai koordinatornya.

          oh....suamiku?, dia seorang driver sejak lama semenjak dia masih muda, sebelum jadian sama saya dia sudah sebagai seorang driver handal, dan alhmadulillah sampai sekarang dia sebagi driver pribadi, gak pernah menemukan kendala yang berarti di jalan, ya dong karena, mobilnya milik pribadi jadi gak ngejar setoran, jadinya ya nyantai kalau di jalan, demikian tuturnya, lagi pula mesin selalu terkontrol dan fit selalu, bagaimana tidak bapaknya selain itu dia juga bisa servis sendiri paham tentang mesin gitu, jadi uang servis yang seharusnya dialokasikan untuk perbaikan mobil bisa disisihkan untuk tabungan masa depan selain pensiunan dari saya sendiri. itu dia planing dari seorang ibu guru yang baru saja membelikan tosa mobil roda tiga anaknya

        Kehidupan rumah tangga yang dirajut bersama suami tercinta sudah sejak beberapa puluh tahun terbina tanpa ada hal hal yang sekiranya menggoncang indahnya biduk rumah tangga sehingga terbina sampai saat ini. ya pasti ada dong beda pendapat dengan suami wong namanya juga tinggal satu rumah, tapi perbedaan itu tidak sampai menimbulkan pecahnya bangunan indah rumah tangga kami.
saya selalu menyegerakan penyelesaian masalah bila ada perkara karena dengan cepat selesainya perkara rumah tangga, tidurpun nyeyak makan pun enak jadi nggak ada yang mengganjal di hati kita masing-masing. duh....indahnya hidup bu guru ini.........
pingin kontak sama saya bisa hubungi nomor yang ada di bawah halaman ini, pokoknya dijamin asyik bicaranya bro..........





































































Dewan Guru Sdn Genengmulyo 02

Regu kerja SD Negeri Genengmulyo 02 Merupakan satu kesatuan yang solid dan tangguh dalam melaksanakan tugas , mempunya dedikasi yang tinggi ...